Lingsir Wengi : Sebuah Kidung Penuh Arti

Lingsir wengi sliramu tumeking sirno
Ojo tangi nggonmu guling
Awas jo ngetoro
Aku lagi bang wingo wingo
Jin setan kang tak utusi
Dadyo sebarang
Wojo lelayu sebet

Pernah mendengar sebuah lagu dengan Lirik seperti diatas? Jangan takut dulu, kita bahas yuk tentang lagu ini πŸ™‚
Lagu Lingsir Wengi pasti sudah banyak yang tahu kan? kidung Lingsir Wengi aslinya dibuat oleh Sunan Kalijaga, Salah satu wali dari Walisongo yang terkenal dipulau jawa karena mengajarkan kebaikan dengan mengenalkan dan mengajarkan agama islam di tanah jawa, lagu Lingsir Wengi ini versinya banyak banget tapi yg lebih banyak tafsirnya yang nggak karuan, apalagi dipakai jadi backsound film horor Kuntilanak, dan jadilah lagu ini terkesan punya image negatif.
Lagu yang berlirik Jawa itu sekarang dikenal sebagai lagu buat memanggil makhluk gaib khususnya Kuntilanak.
Tapi ternyata pada awalnya, lagu ini tidak diciptakan untuk maksud seperti itu.
berikut ini adalah fakta mengenai Kidung Lingsir Wengi tersebut :

Horizons

– Sunan Kalijaga yang mempunyai nama kecil Raden Said ini memiliki nama-nama lain seperti Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman. Dan ternyata Beliau lah yang menciptakan
kidung Lingsir Wengi tersebut. Nama
Kalijaga diperoleh karena beliau menyukai berendam di sungai pada saat beliau berada di Cirebon.

– Sunan Kalijaga menciptakan kidung Lingsir Wengi dengan memakai pakem gending Jawa yaitu Macapat. Pakem Macapat ini terdiri dari 11 macam pakem yang salah satunya yaitu pakem Durma yang dipakai dalam Lingsir Wengi.
Lagu-lagu yang memakai Pakem Durma harus mencerminkan suasana yang keras, sangar, suram, kesedihan, bahkan bisa mengungkapkan sesuatu
yang mengerikan dalam kehidupan. Oleh sebab itu, lagu Lingsir Wengi dilantunkan dengan perasaan
yang lembut, tempo pelan, dan sangat menyayat hati.

– Lagu Lingsir Wengi dipakai oleh sunan Kalijaga setelah melakukan sholat malam yang berfungsi untuk menolak bala atau mencegah perbuatan makhluk gaib yang ingin mengganggu. Selain itu makna lagu tersebut tersirat menyatakan sebuah doa kepada Tuhan.

Jadi inilah lirik lagunya :
Lingsir wengi sliramu tumeking sirno
Ojo tangi nggonmu guling
Awas jo ngetoro
Aku lagi bang wingo wingo
Jin setan kang tak utusi
Dadyo sebarang
Wojo lelayu sebet

Arti Dalam Bahasa indonesia :
Menjelang malam, dirimu akan lenyap
Jangan bangun dari tempat tidurmu
Awas jangan menampakkan diri
Aku sedang dalam kemarahan besar
Jin dan setan yang kuperintah
Menjadi perantara
Untuk mencabut nyawamu
*3 baris terakhir ada yg mengoreksi artinya menjadi :
Jin dan setan kuperintahkan
Jadilah apa saja
Jangan membawa maut

– Penggunaan lagu Lingsir Wengi ini sebagai lagu latar dari film Kuntilanak Indonesia membuat maknanya
lmenjadi salah arti. Sehingga membuat para pendengar lagu tersebut menjadi ketakutan karena akan kedatangan makhluk gaib ketika mendengar
Lingsir Wengi.
Lagu Lingsir Wengi juga biasa dinyanyikan oleh ibu-ibu untuk menidurkan anaknya di kala malam yang sunyi, yang berfungsi agar si anak diberikan perlindungan oleh Tuhan yang Maha Pelindung.
Nama lain dari Lingsir Wengi yaitu kidung Rumekso Ing Wengi.

Fungsi kidung secara eksplisit tersurat
dalam kalimat kidung itu, yang antara lain; Penolak balak di malam hari, seperti teluh, santet, duduk, ngama, maling, penggawe ala dan semua
malapetaka. Pembebas semua benda . Pemyembuh penyakit, termasuk gila, Pembebas pageblug, Pemercepat jodoh bagi perawan tua, Menang dalam perang, Memperlancar cita-cita luhur dan mulia.

Horizons

Berikut juga arti dalam Bahasa Indonesia, nilai sendiri deh, ada hubungannya sama Kunti dan kawan-kawannya atau nggak :
Ada kidung rumekso ing wengi(lagu yang mengalun ditengah malam). Yang menjadikan kuat selamat
terbebas dari semua penyakit. Terbebas dari segala petaka. Jin
dan setanpun tidak mau. Segala jenis sihir tidak berani. Apalagi perbuatan jahat.
guna-guna tersingkir. Api menjadi air. Pencuripun menjauh dariku.
Segala bahaya akan lenyap.
Semua penyakit pulang ketempat asalnya. Semua hama menyingkir dengan pandangan kasih. Semua senjata tidak mengena. Bagaikan kapuk jatuh dibesi.
Segenap racun menjadi tawar. Binatang buas menjadi jinak. Pohon ajaib, tanah angker, lubang landak, gua orang, tanah miring dan sarang merak.
Kandangnya semua badak.
Meski batu dan laut mengering. Pada akhirnya semua slamat. Sebab badannya selamat dikelilingi oleh bidadari, yang dijaga oleh malaikat, dan semua rasul dalam lindungan Tuhan.
Hatiku Adam dan otakku nabi Sis.
Ucapanku adalah nabi Musa.
Nafasku nabi Isa yang teramat mulia. Nabi Yakup pendenganranku. Nabi Daud menjadi suaraku. Nabi Ibrahim sebagai nyawaku. Nabi sulaiman
menjadi kesaktianku. Nabi Yusuf menjadi rupaku.
Nabi Idris menjadi rupaku. Ali sebagai kulitku.
Abubakar darahku dan Umar dagingku. Sedangkan Usman sebagai tulangku.
Sumsumku adalah Fatimah yang amat mulia. Siti fatimah sebagai kekuatan badanku. Nanti nabi Ayub ada didalam ususku. Nabi Nuh didalam jantungku. Nabi Yunus didalam otakku. Mataku ialah Nabi Muhamad. Air mukaku rasul dalam lindungan Adam
dan Hawa. Maka lengkaplah semua rasul, yang menjadi satu badan.

Jadi lagu Lingsir Wengi bukan lagu pemanggil mahluk ghaib, setan, ataupun kuntilanak, tapi lagu yang berisi pesan tersirat untuk Kebaikan.
Sebenarnya sih lagu apapun kalau kita mikirnya negatif jadi buruk juga kan?
πŸ™‚
Horizons

15 comments

  1. yang di ketik penulis ini adalah DURMO..bukan lagu..
    kalo lagu lingsir wengi bukan begini liriknya..
    tolong di bedain ya..antara durmo dan lagu

  2. terimakasih atas infonya πŸ™‚
    saya jadi tambah suka dgn kidung ini..
    Dan saya jadi mengerti makna dari kidung ini.

  3. jadi inget jaman SD suka ikut lomba macapat πŸ™‚ jujur aja saya agak kebawa suasana, karna durma itu wataknya kayak gitu, nadanya agak serem jadi merinding. coba dengerin gambuh atau pocung, wataknya gembira, buat bahan nasehat biasanya.

Tinggalkan komentar